Jumat, 08 April 2011

Satu Tubuh dengan 24 Kepribadian

 
KEPRIBADIAN ganda, hingga kini masih menjadi rahasia terbesar dunia
psikiatri. Teori ilmiah yang dicoba dirangkai untuk menjelaskan fenomena
ini sering kali berbenturan dengan fakta di luar jangkauan akal sehat.
Setelah Sybil, guru taman kanak-kanak dengan 16 kepribadian mengguncang
dunia pada era 70-an, tak banyak literatur ilmiah populer yang mengungkap
fenomena kepribadian ganda. Tulisan Daniel Keyes yang muncul di era 80-an
ini kemudian memberikan banyak pencerahan.
24 Wajah Billy telah mengguncang Amerika, bukan hanya di kalangan ilmu
jiwa melainkan juga masyarakat awam. Kisah kriminal yang dilakukan pria
dengan 24 kepribadian ini serta politisasi proses penyembuhan Billy
menjadi nilai tambah yang tidak diperoleh dalam Sybil.
Kisah Billy, pemuda sekaligus pemudi, orang dewasa sekaligus anak-anak
yang terjebak dalam satu tubuh ini jelas akan memberikan pencerahan buat
masyarakat awam maupun ahli ilmu jiwa di negeri ini. Kisah nyata Billy
dengan beragam konflik dan penistaan yang dialaminya, diangkat apik oleh
Keyes. Sehingga, beberapa adegan kontroversial yang dilakukan Billy tetap
dapat disimak tanpa menimbulkan rasa jengah. Pengemasan yang cerdas
membuat kalimat yang terurai mudah dipahami namun tetap sarat makna.
Langkah Qanita menerjemahkan buku ini dan melemparkannya pada publik pada
Juli lalu, bisa saja menjadi sumber inspirasi kalangan ahli maupun
penulis ilmiah populer di Indonesia untuk mengangkat fenomena langka ini.
Qanita pernah sukses ketika menerbitkan kisah Torey Hayden, guru asal
Amerika Serikat (AS) yang mencuat karena kiprahnya dalam menangani anak-
anak berkebutuhan khusus. Tak lama setelah seri Torey Hayden menangguk
sukses di Indonesia, Qanita berhasil menggiring seorang ibu berputra anak
autisme menerbitkan kisah hidupnya ke khalayak.
24 Alter ego
Kisah nyata Billy jelas akan menyedot konsentrasi, karena lompatan 24
nama tokoh alter ego bisa timbul tiba-tiba, kapan pun, di mana pun.
Namun, lebih jauh dari itu, kisah Billy sang psikotis yang piawai melukis
ini telah menyeret realitas kehidupan sosial negara adidaya dengan segala
implikasinya.
Billy lahir dan dibesarkan dalam keluarga submarginal yang terseok-seok
bertahan dalam tekanan ekonomi dan liberalisme budaya. Keadaan makin
buruk bagi Billy ketika ia menjadi korban perilaku seksual menyimpang
saat usianya masih sangat belia.
Tarik ulur politis yang kerap menghambat penyembuhan Billy kian
menguatkan kenyataan bahwa sesempurna apa pun sistem yang diterapkan
negara adidaya tersebut, hak kaum jelata tetap kerap terpinggirkan.
American dream ternyata tak seindah opini yang kerap dilontarkan publik
AS.
Nyatanya, penyimpangan terjadi di mana-mana, pertanyaan besar tentang
eksistensi manusia dan humanisasi merajalela. Billy, mungkin menjadi
simbol betapa jargon-jargon kejayaan AS tak mampu menutupi masalah
psikososial yang dihadapi masyarakatnya.
Misteri yang tak terjawab
Kendati sejak awal diproklamasikan sebagai buku ilmiah populer,
pertanyaan besar justru luput dijawab Keyes. Misteri penyebab munculnya
24 kepribadian dalam satu tubuh tak sedikit pun diungkap buku ini.
Kendati secara teoretis masih terdapat pertentangan antar para ahli,
semestinya perkembangan terkini teori kepribadian ganda idealnya tetap
dinukil.
Catatan lainnya, 24 wajah Billy juga menyiratkan kondisi bahwa
perkembangan pemahaman kesehatan jiwa, ternyata tak berbanding lurus
dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran fisik. Kenyataan itu
ternyata tak hanya terjadi di negara-negara berkembang termasuk
Indonesia, namun juga di masyarakat modern AS.
Gangguan jiwa kerap disepelekan, tak diwaspadai secara dini. Akibatnya,
kerusakan telanjur menjadi kronis dan sulit disembuhkan. Dampaknya, bukan
hanya si penderita yang mengalami penderitaan karena sulit beradaptasi di
lingkungan sosial, masyarakat di sekitarnya juga terancam terkena
dampaknya.
Penderita gangguan perilaku seksual yang tak segera ditangani berpotensi
berubah menjadi pelaku kejahatan. Korban mereka pun di masa datang
bukannya tak mungkin akan berubah menjadi mimpi buruk bagi komunitasnya.
Lingkaran mengerikan yang jelas tak mudah ditangani itu turut mewarnai
kisah Billy.
Ketiadaan penjelasan tentang munculnya alter ego dari dua jenis kelamin
berbeda dengan rentang usia yang sangat beragam membuat pembaca merasa
tak tuntas. Bagi mereka yang masih penasaran, menjelajahi perpustakaan
dan browsing di internet untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih
menggantung menjadi solusi utama.
Pertanyaan paling mendasar bagi pembaca awam adalah pemicu munculnya
lebih dari satu alter ego pada satu tubuh manusia. Pertanyaan berikutnya,
bagaimana proses pemulihan yang harus dilalui bagi yang memiliki
kepribadian ganda.
Misteri selanjutnya adalah pertanyaan apakah orang yang berkepribadian
ganda tetap dapat hidup normal dan bersosialisasi dengan wajar di
lingkungan publik. Apakah penyatuan kepribadian-kepribadian unik itu
menjadi solusi satu-satunya?
24 Wajah Billy memang tak secara tuntas menjawab pertanyaan-pertanyaan
itu. Keyes mungkin sengaja memancing perhatian publik terhadap fenomena
kepribadian ganda.
Tanggapan
Buku yang diklaim penerbitnya laku keras ini dikomentari positif oleh
penulis Sybil, Flora Rheta Schreiber. “Benar-benar membuat shock,” ujar
Schreiber.
Sementara itu, Sarlito W Sarwono, psikolog yang juga penerjemah Sybil
menyatakan buku 24 Wajah Billy merupakan kisah nyata yang sangat
memikat. “Bermanfaat bagi para profesional maupun awam,” kata Sarlito.
Di negeri asalnya, buku ini sukses meraih nominasi Edgar Ward dalam
kategori kisah nyata kriminal terbaik. Ajang ini diselenggarakan oleh
asosiasi penulis misteri AS.
Berikut adalah beberapa kepribadian yang menghuni sosok Billy:
Antara lain, Philip, penjahat kelas teri.
Kevin, otak sebuah perampokan toko obat. April, wanita dengan satu ambisi
membunuh ayah tiri Billy. Adalana, lesbian kesepian dan haus cinta, ia
memakai tubuh Billy dalam pemerkosaan yang menyebabkan Billy ditangkap.
David, anak lelaki 8 tahun, si penanggung rasa nyeri. Ragen, berbahasa
Serbo-Kroasia, dan sang guru Billy sendiri digambarkan sebagai lelaki
muda yang tersiksa, amnesia, dan kerap menemukan dunianya terpecah-belah
dan menakutkan. Billy tak memiliki kendali atas tindakan pribadi-pribadi
lain yang bersemayam dalam dirinya.
Billy Milligan ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena penculikan dan
pemerkosaan tiga wanita di kampus Ohio State University. Namun kemudian,
atas dasar alasan kegilaan, pengadilan membebaskannya.
Meragukan kisah Billy dan menganggap fenomena kepribadian ganda hanya
isapan jempol dan akting sempurna seorang penipu?
Sketsa lukisan yang disisipkan dalam 24 Wajah Bila membuktikan kisah ini
direka dari fakta nyata. Beragam lukisan dengan pulasan yang eksotis
dilukis mencerminkan eksistensi tiap kepribadian Billy.
Buat penikmat seni lukis, pasti akan tergoda memiliki salah satu lukisan
fenomenal itu. Bagi kaum awam, coretan tangan Billy menggugah inspirasi
dan menggoda angan untuk membayangkan betapa misteriusnya sosok Billy
dengan 24 karakter yang berbeda satu sama lain.